Judul : Mahardikans
Penulis : Resti Dahlan
Genre : Teenlit
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Bahasa : Indonesia
Tebal : 280 hlm
Format : Softcover
Terbit : Cetakan pertama, April 2017
ISBN13 : 978-602-033-704-3
Harga : Rp. 59,000,- , TB. Gramedia Mal Cinere
Sinopsis :
"Pertama, nggak ada yang boleh tau tentang hubungan kita. Kedua, jangan ajak gue ngobrol di sekolah. Dan ketiga, terserah lo mau berteman sama siapa aja di sekolah. Asalkan... dia bukan anak IIS."
Kekey sudah menduga kehidupannya akan semakin suram karena terpaksa satu sekolah dengan Elgo, musuh bebuyutannya. Tapi dia tidak menyangka rasanya akan seneraka ini. Apalagi setelah ia bertemu Arky, seniornya yang super ramah dan Zammar, artis idolanya sejak kecil yang ternyata anak IIS.
Ditambah lagi permusuhan dua kubu SMA Mahardika. Elgo, Derrick, Endru, dan Abim dari kubu MIA. Sedangkan Arky, Zammar, Kevin dari kubu IIS. Kekey yang tidak tahu apa-apa mendadak terseret ke dalam pusaran pelik itu. Apa yang harus Kekey lakukan?
Resensi :
SMA Mahardika, SMA swasta yang reputasinya tidak perlu ditanya lagi. Buat masuk ke sini tidak semudah mengandalkan nilai UN atau sederet kenalan-kenalan lainnya. Masuk ke sini butuh melalui serangkaian tes. Bukan hal aneh kalau Mahardikans --sebutan untuk murid SMA Mahardika-- memenuhi perguruan tinggi favorit ataupun menjadi orang yang berhasil. Sayangnya, keterangan ini masih belum bisa membujuk Kekey untuk ‘ikhlas’ bersekolah di Mahardika. Bukan tanpa sebab sih, alasannya itu dipicu oleh kehadiran musuh bebuyutannya yang juga bersekolah di sini.
Kekey menjadi tidak mood buat masuk SMA karena memikirkan hal itu. Masih hari pertama pun dia sudah terlambat. Saat akan berjalan menuju kelasnya, ia melihat keramaian di lapangan SMA Mahardika. Kekey lantas menyeruak di antara kerumuman itu. Ia melihat empat orang cowok yang salah satunya familier di mata Kekey, Elgo, sang musuh bebuyutan, sedang melakukan LOS susulan untuk siswa yang tidak mengikutinya kemarin dan mengisengi salah satu siswi dengan melempar tasnya ke ring basket. Kekey langsung sigap menolong gadis tersebut. Keempat cowok tersebut terkejut mendapati Kekey berani melawan mereka, yang legend-has-it adalah pentolan Mahardika jurusan MIA itu. Kekey dijanjikan sekotak cokelat dan boneka bila berhasil.
Sekotak cokelat pun menghampirinya disertai kertas yang isinya tulisan untuk berhati-hati. Tak lama, kotak cokelat lainnya dengan kertas yang isinya kurang lebih sama. Datang lagi sampai total empat kotak cokelat ia terima. Awalnya sih cuma gertakan-gertakan biasa. Namun, lama-kelamaan gertakan itu menjadi lebih intens. Apalagi setelah ia mengenal Kak Arky, pentolan Mahardika dari jurusan IIS dan secara mengejutkan, Zammar, idolanya yang bersekolah di Mahardika.
“Hidup kadang penuh kejutan, Key” -Zammar, pg.236
Benar saja apa kata Zammar, hidup Kekey sudah tidak biasa-biasa lagi. Semenjak hari itu, dirinya selalu diributkan antara geng Elgo yang terdiri atas Derrick, bulenya Mahardika; Endru , si kalem yang agak bandel; dan Abim, sang pemeriah suasana dan geng Arky, seniornya IIS, Zammar sang idola, dan Kevin, sang pewaris tunggal hotel ternama di Jakarta. Ada saja yang menyebabkan mereka bertikai dan sialnya, Kekey selalu terseret ke dalam pusaran tersebut. Kekey mencoba sebisa mungkin untuk menghindar dari konflik itu dengan mengikuti perkataan Elgo untuk menjauh dari Arky. Entah itu kutukan atau anugerah, ia selalu dipertemukan dengan Arky. Satu hal yang Kekey lengah, ternyata, semua hal yang terjadi padanya berujung pada suatu memori dan rahasia.
Itulah sekelumit cerita dari buku bersampul pink-biru ini. Sekarang, kita hahas buku ini. Pertama nemu buku ini, agak skeptis sih. Bakal kayak cinta-cintaan SMA ga ya? Bakal klise ga ya? Bakal begini ga ya? Bakal begitu ga ya? dan semuanya sedikit teringankan oleh kalimat dari Kak Esti Kinasih yang menaruh endorsement di covernya dan saya pikir, mungkin bagus dan pas dibaca, semua pikiran itu ngembus gitu aja. Buku ini rame banget asliiiii. I can’t stop flip the pages! Bahas plotnya, ini plotnya mengalir dan dikemas dengan baik. Latar yang dipakai pun realistik. By the meaning of realistic, ini sesuai banget sama SMA sekarang. Istilah-istilahnya juga hal-hal yang terjadi di SMA sekarang. Penuturannya agresif, mengajak pembaca untuk merasakan apa sih yang terjadi antara para Mahardikans itu. Karakternya cantik dan rapi, digambarkan jelas dan on track. Somehow, karakternya saling melengkapi.
Hal lain yang bakal dibahas adalah twist. Writer menaruh twist nyaris di setiap persitiwa yang terjadi di Mahardika. Semua itu strong sampe akhir dan hebatnya, writer seperti tidak kehabisan kejutan untuk diberikan kepada kita para pembaca. Aku sendiri tidak berhenti untuk berkata “SAY WHAAAAAAT?” atau “OH MY GOD”. I have to salute you for that, kak Resti.
Buku ini benar-benar memegang inti teenlit. Penggambaran remaja tanpa harus diberikan dash of romance. Berdiri kuat tanpa harus ada adegan-adegan roman yang tidak perlu. Semua hal yang terjadi saling berkesinambungan dan menghasilkan sebuah ending yang bisa dibilang, cukup memuaskan. Btw, kutipan di buku ini bagus-bagus loh hehehe.
Anyway, buat kesimpulannya, ini buku worth-to-read dan menghibur banget. I would recommend this to you, teenagers. Especially, buat para remaja tingkat SMA. ini keren dan relatable banget buat kalian. Let me know if you read this book and kalian berada di #TeamElgo atau #TeamArky? Put your support on the comment section!
Worth a 4/5 stars for Mahardikans