/>

Sunday, July 17, 2016

Book Genres and Descriptions

Pernah ga kalian mikir "Ini buku genrenya apa ya?"? Yup, itulah yang sering dipikirkan oleh para peresensi buku. Awalnya emang agak confusing sih, tapi setelah riset kecil 3 hari ini, akhirnya ada deh yang memuat penggolongan buku.
Sebenarnya, penggolongan buku yang paling dasar adalah Fiksi dan Non-Fiksi. Fiksi yang berarti tidak pernah terjadi atau mustahil terjadi, hal itu berasal dari imajinasi si penulis. Sedangkan non-fiksi, berarti hal itu benar-benar terjadi, hasil riset, dan berupa fakta. Hal membuatnya makin beragam adalah sub-genre yang terkandung. Didalam sub-genre tersebut juga ada beberapa sub-sub-genre lagi.
Nah, langsung aja yuk baca. Kalau ada yang nambahin atau koreksi, pastinya boleh bangettt, Comment below
FIKSI :
1. Romance
Nah, ini adalah the most common genre yang diangkat. Core atau Inti dalam buku genre ini adalah pengembangan kisah cinta hero dan heroine-nya dan konflik yang terlibat dalam pengembangan romansa pasangan tersebut. Secara umum, plot yang diangkat adalah perjuangan cinta melawan dunia yang menentang kisah mereka dan berakhir dengan cinta abadi. Sub-genre Romance adalah :
a. Historical Romance
Kadang disebut Classic Romance. Sub-genre ini mengambil latar masa            lalu. Sedikit drama sebagai bumbu cerita. Biasanya yang diangkat adalah kisah bangsawan dengan rakyat jelata. Karya yang terkenal adalah Pride and Pejudice karya Jane Austen.
            b. Romantic Suspense
Sub-genre ini menekankan pada suatu misteri yang harus dipecahkan oleh hero, heroine, atau keduanya. Secara plot, sang tokoh membuat keputusan yang memiliki dampak pada relationship keduanya. Biasanya heroine jadi korban, dan hero menyelamatkan. Umumnya, ending romantic suspense adalah misteri terpecahkan dan hubungan semakin kuat. Contohnya adalah Madam, Will You Talk? karya Mary Stewart.

c. Paranormal Romance
Kalo paranormal disini cenderung ke fantasy. Salah satu karakternya, entah hero atau heroine, adalah seorang makhluk magis seperti vampir, werewolf, dsb. Bisa juga dalam bentuk manusia dengan kemampuan instimewa seperti telekinesis. Contohnya adalah Twilight karya Stephenie Meyer.

            d. Erotic Romance
Roman yang dilibatkan disini adalah secara dewasa. Maksudnya adalah, banyak adegan panas terkandung dalam roman jenis ini. Mungkin di Indonesia masuknya kategori Harlequin. Cover yang dipakai pun foto yang cukup menggoda, walaupun ada beberapa buku yang menggunakan scenery untuk covernya. Contohnya Ugly Love karya Colleen Hoover.

2. Teenlit
Genre ini mengusung plot kisah remaja berumur 8-15 tahun. Cenderung ringan dan sederhana. Konflik yang dibawa cenderung seperti remaja umum, seperti masalah cinta, pencarian jati diri, keseharian di sekolah ataupun pengalaman hidup. Contoh dari Teenlit adalah Jingga dan Senja karya Esti Kinasih.

3. Wattpadlit
Ini genre yang baru keluar lantaran animo para pembaca yang mengingkan cerita wattpad untuk diproduksi dalam bentuk cetak. Kelihatannya, ini sangat digemari sampai-sampai top 10 tobuk, 4 diantaranya adalah wattpadlit. Tidak beda jauh dengan Teenlit atau Metropop. Contohnya adalah Dear Nathan karya Erisca Febriani.

4. Chicklit
Chicklit adalah sebuah genre dimana isinya adalah menceritakan seorang wanita dewasa. Si wanita digambarkan secara detil. Pekerjaan, pasangan, dll. Konflik yang dibawa cenderung serius dan sedikit rumit. Juga kadang ada beberapa bagian dewasa. Contohnya Christmas at Carrington’s karya Alexandra Brown.


5. Metropop
Ini adalah genre dimana latarnya adalah kehidupan metropolitan. Latar si tokoh umumnya perempuan (ada juga yang lelaki) yang sudah bekerja atau kuliah. Konflik yang diangkat adalah karir, percintaan, atau rumah tangga. Umumnya lebih terasa related dengan kehidupan dewasa. Namun, tak jarang juga ada beberapa remaja yang membacanya. Terdapat sedikit sentuhan Chicklit. Contohnya adalah Critical Eleven karya Ika Natassa.

6. Young-Adult
Young-Adult adalah genre yang populer saat ini. Target pembaca adalah 12-18 tahun. Karakteristik yang dibawa adalah plot merefleksikan umur si tokoh dan perjalanannya menuju kedewasaan. Masalah yang dibawa adalah konflik kontemporer yang bisa dirasakan oleh para remaja menuju dewasa. Rumit namun tetap mudah dimengerti. Fantasinya tidak anak-anak, sehingga related dan enak dibaca. Contoh : The Mortal Instruments karya Cassandra Clare.

7. Dystopia
Dystopia adalah salah satu genre dimana inti ceritanya dunia masa depan yang umumnya citra dari post-apocalyptic. Karakteristik dari genre Dystopia adalah dimana pemerintah total, degradasi humani, iklim yang hancur, dan beberapa masalah yang terakumulasikan menjadi dunia yang tidak senyaman dahulu. Contoh : The Hunger Games karya Suzanne Collins.

8. Utopia
Utopia merupakan kebalikan dari Dystopia. Dimana masa depan telah terencana secara baik dan matang., mendekati kehidupan sempurna. Karakteristiknya adalah latar dimana masyarakat bebas masalah sosial (kemiskinan, kelaparan, dll), pemerintah bersih, dan nol kejahatan. Contoh : 3001 : The Final Odyssey karya Arthur C. Clarke.



9. Fan-fiction
Salah satu genre yang juga sedang populer. Karakteristik genre ini adalah tokoh yang dipakai adalah tokoh dari sebuah serial televisi, film, selebriti, dsb.
10. Drama
Drama adalah genre dimana komposisi cerita dimuat dalam bentuk prosa, biasanya untuk keperluan teatrikal. Konflik dan emosi diungkapkan dalam kata-kata dan tindakan. Contoh : Romeo and Juliet karya William Shakespeare dan The Fault In Our Stars karya John Green.    


NON-FIKSI :
1. Biografi
Genre buku non-fiksi paling umum. Isinya adalah sebuah riwayat hidup seorang tokoh. Beberapa ditulis oleh dirinya sendiri, namun beberapa yang lain juga ditulis oleh orang lain. Contoh : The Diary Of Anne Frank karya Anne Frank (Autobiography) dan Will in the World: How Shakespeare Became Shakespeare karya Stephen Greenblatt.


2. Memoar
Tulisan ini berkaitan dengan pengalaman intim pribadi si penulis dengan suatu objek, tempat atau bahkan hubungannya dengan manusia lain. Contoh : Just Kids karya Patti Smith.

3. Referensi
Genre jenis ini umumnya adalah untuk keperluan riset. Mengandung informasi yang aktual. Contoh : Encyclopædia Britannica.

4. Esai
Esai adalah tulisan yang dibuat berdasarkan sudut pandang, pengalaman atau hasil riset si penulis.

5. Jurnal
Genre yang memuat berita, suatu kejadian atau perjalanan. Sub-genrenya adalah Travelogue.

Itu sekilas genre yang bisa aku bagi disini. According riset yang aku jalani 3 hari ini, genre buku itu sangat banyak. Sebenarnya, untuk penggolongan buku sendiri lebih ke pengalaman dan pendapat pribadi. Contohnya : ada yang prefer Romeo and Julia itu Hisrom, ada juga yang prefer itu ke Drama. Jadi, dalam pandangan aku sih ga mutlak banget itu genre ini atau genre itu. Buat yang punya informasi lebih boleh ditambahkan ^^ 

Tuesday, July 12, 2016

Review : Spotlight - Tita Rosianti

Judul : Spotlight
Author : Tita Rosianti
Genre : Metropop
Penerbit : Pastel Books
Bahasa : Indonesia
Tebal : 202 hlm
Format : Softcover
Terbit : Juni 2016

Catatan : Non-Series
ISBN : 978-602-7870-89-5
Harga : Rp 55.000,- 


Sinopsis :


Pagelaran itu terinspirasi dari haute couture dunia fashion. Tentang kostum-kostum yang dijahit tangan oleh desainer tersohor se-Asia. Kain-kainnya gelap, dijelujuri benang hitam yang mengilat. Dan, untuk membuatnya semakin megah, akan dipamerkan dalam perjalanan pesiar Kingdom Oceania dari Marina Bay ke pesisir Phuket.

Ada Kaylan di sana. Model terkenal yang sukses membuat semua model se-Asia iri. Kibasan rambutnya bisa ditaksir dengan dolar. Pun, gaya hidupnya. Tak heran jika ada orang yang ingin mencelakainya. Tak heran pula jika dalam pagelaran tersebut, Kaylan cedera dan tak bisa melenggang di atas catwalk.

Satu-satunya orang yang bisa menggantikannya, secara sembunyi-sembunyi, adalah Kai. Adik kandung Kaylan yang paling mirip sedunia. Hanya saja, ada satu masalah ...

... Kai itu laki-laki.



Resensi :

Bagaimana rasanya kalau kamu adalah model papan atas Asia? Bahkan, desainer terkenal saja menginginkan kamu memakai baju rancangannya. Hal itu dialami oleh Kaylan. Kaylan adalah seorang model yang sedang naik daun. Kaylan dengan sikapnya yang sedikit bitchy itu sukses membuat beberapa model lainnya iri dan tidak suka. Kaylan hanya cuek saja, demi reputasinya.

Kai, adik Kaylan. Mirip hampir identik dengan kakaknya. Hanya beda gender saja. Terpaksa ikut dengan Kaylan, karena ia bisa memanfaatkan liburan di kapal pesiar. Kai sebenarnya risih dengan sikap kakaknya. Bahkan, ia menamai kontak kakaknya dengan nama "Cu Pat Kay"

Aya, sepupu Kaylan. Bekerja sebagai manager Kaylan. Sangat dekat dengan Kaylan. Tetap profesional walaupun ia sepupu Kaylan.

Master Liem membuat baju-baju rancangan baru. Kaylan, sebagaimana model utama berlenggang dengan anggun di catwalk saat rehearsal. Tiba-tiba, Kaylan jatuh tersungkur. Setelah dicek, Kaylan tidak hanya terkilir, tapi juga kakinya penuh luka baret dan serpihan kaca menancap. Panik! itu yang dirasakan Kaylan. Mau bagaimanapun, pagelaran tersebut penting baginya. Semua mata tertuju pada Kai, copy Kaylan. Kai didandani sedemikian rupa untuk menggantikan Kaylan selama Kaylan dalam masa pemulihan. Sekaligus, ia ingin menyelidiki dalang di balik semua keributan ini.

Secara garis besar, isi bukunya adalah perjalanan Kai yang menyamar jadi Kaylan. Bedanya, Kai sangatlah ramah dibanding Kaylan yang bitchy. Kai juga kreatif dan mengalah pada kakaknya. Plotnya, cukup cepat, agak klise, tapi cukup bisa dinikmati lah untuk bacaan yang sangat ringan. Diselingi candaan-candaan yang sedikit over, tapi lucu juga (apa karena aku receh ya?). Setidaknya, jadi ga tegang dengan konflik yang ada. Bukan novel serius, tapi juga bukan bedtime stories.

Kalo kamu punya kakak, mungkin sedikit terasa perjuangan Kai untuk Kaylan. Juga rasa terima kasih yang besar untuk sang adik. Novel ini seakan mengangkat juga problem kakak-adik yang sering sekali berselisih paham. But, remember, selalu ada hikmah di setiap kejadian.

Btw, tokoh favoritnya mungkin Kai. Kai seperti all-time-problem-solver. Hero to everyone. Tapi, dia masih kesulitan nanganin gebetannya tuh :(. Adegan favorit mungkin saat gaun Kaylan digunting habis-habisan, sampai akhirnya Kai memperbaiki gaunnya, bahkan sampai pagelarannya ia ubah total sampai terasa sangat fresh dan modern.

Kasih 2.8/5 deh buat Cu Pat Kay :p


Goodbye,
lovelots
xoxo

Monday, July 4, 2016

Review : The Bridesmaids Tale - Fala Amalina



Judul : The Bridesmaids Tale
Author : Fala Amalina - @Kaleela
Genre : Romance
Penerbit : Gagas Media
Bahasa : Indonesia
Tebal : 282 hlm
Cover : Softcover
Terbit : Juni 2016

Catatan : Non-Series
ISBN : 978-979-780-817-4
Harga : Rp 70.000,- 


Sinopsis : 

Alana, Audi, Kaia, Nadine, dan Adel, lima sahabat dengan karakter berbeda. Lana yang kelewat kaku, Audi yang terlalu saklek, Kaia si magnet lelaki, Nadine yang polos, dan Adel si gadis alim. Namun, kelimanya punya impian yang sama : sukses dalam karir dan menikah dengan lelaki impian.

Setelah terpisah sekian lama, kelimanya berkumpul kembali untuk sebuah kabar gembira. Nadine akan segera menikah! Di tengah kabar gembira itu, hanya Lana yang merasa cemas.

"Gue mau kalian yang jadi bridesmaids pernikahan impian gue. Tapi..., kalian harus bawa pasangan masing-masing sebagai groomsman kalian."

Lana hanya bisa gigit jari di tempat duduknya. Pasalnya, hanya dirinyalah yang belum memuliki pasangan. Jangankan memiliki pasangan, Lana bahkan tidak berniat untuk jatuh cinta-apalagi memercayai cinta.

Sebuah kisah tentang hati yang hampir tak punya harapan, tetapi cinta menyapanya kembali. Tentang seseorang yang ternyata menemukan tangan-tangan lain yang menguatkan.

Resensi :
Buku dengan sampul warna pink ini menceritakan lima sahabat yang kembali berkumpul setelah mendengar salah satu dari mereka menikah. Nadine akan menikah dengan Fabien, cowok Perancis yang sudah lama dikencaninya. Nadine meminta keempat sahabatnya menjadi bridesmaids dan membawa pasangannya sebagai groomsman. Adel, Audi, dan Kaia sih santai-santai saja. Adel dengan Theo, Audi dengan Gema, Kaia dengan Eggy. Lana hanya bisa pasrah. Lana harus mengajak seorang lelaki sebagai groomsman, tetapi bukan anggota keluarganya. So, the search is began.

Keempat sahabatnya membantu Lana mencarikan seorang lelaki. Bahkan sampai merekomendasikan beberapa pria acak di restoran ketika mereka makan siang. Lana bukannya tak ingin mempunyai lelaki, Lana hanya ingin mengejar impian dan ambisinya. Maka dari itu, ia tak pernah berkencan setelah Tora, mantannya yang sudah menikah. 

Sekembalinya dari makan siang bersama, Lana melihat seorang lelaki memakai kaus, celana kargo, dan sendal jepit di kubikelnya. Tampaknya ia bermain-main dengan komputer Lana. Lana langsung menghampiri lelaki tersebut. Lana terkejut melihat hasil kerjanya berantakan seketika hanya karena...... streaming youtube. Lana sangat marah pada lelaki yang bernama Gibran itu. Gibran merasa bersalah pada Lana. Ia menuliskan nomor ponselnya di secarik kertas, kemudian ia serahkan pada Lana. Lana cuek saja. Ia sangat kesal pada lelaki itu.

Suatu hari, ia diminta membawa cheesecake untuk Audi. Di bakery, ia bertemu kembali dengan Gibran. Ia kembali membuat Lana kehabisan kesabaran. Akhirnya, Lana menyerah. Lana menerima bantuan Gibran. Keesokan harinya, Lana menemui Gibran. Kadar gengsi Lana sedang tinggi-tingginya, namun Lana harus mencari seorang lelaki untuk dijadikan groomsman di pernikahan Nadine. Lana meminta Gibran menjadi kekasih pura-pura Lana. Gibran terkejut. Namun, demi mengurangi raa bersalah di hatinya, ia bersedia membantu Lana menjadi kekasih pura-puranya. Awalnya, Lana berusaha tidak melibatkan perasaannya. Mau bagaimanapun, Sam --panggilan Gibran-- adalah kekasih pura-puranya. 

Sam mengiriminya sebuket bunga setiap hari sampai Lana bosan. Sam juga menemaninya ke berbagai acara keluarga. Bahkan, Sam secara tidak langsung membawanya menemui ibu kandung Sam. Sam bahkan mengajari Lana mengasah kembali kemapuan bermain pianonya. Semua ini membuat Lana berpikir ulang tentang lelaki bernama Gibran Samudra Anggabanyu. Namun, semua hal manis itu berubah ketika Sam memutuskan untuk pergi ke Boston. Masalah dimulai dari Lana yang setengah berteriak di restoran.

Yup, itu dia summary dari buku The Bridesmaids Tale ini. Aku nemu buku ini karena aku lagi liburan dan butuh buku terbaru. Sebelum beli di tobuk di gram*dia, aku survey dulu di salah satu tobuk online langganan.

Segi plot, sederhana dan mudah dimengerti. Konflik juga ga terlalu ribet dan juga penyelesaiannya sederhana. Buku ini gampang dimengerti pokoknya. Karakternya juga kuat, mandiri, dan koneksi antara karakternya juga natural dan chemistrynya ada. Apalagi koneksi antara Adel, Audi, Kaia, Lana, dan Nadine. Dialognya juga independen, ga "nimbrung". Suasana yang diciptakan oleh penulis juga kuat, berasa. Kalo baper ya baper, kalo sedih ya sedih, kalo happy ya happy. Ga bosen juga suasananya. Fresh. Sedikit selipan humor yang lucu, tapi ga berlebihan. Kita juga dibawa menjadi "Lana". Kebetulan karakter aku sama banget kayak Lana :p. Berasa banget jadi Lana-nya. 

Karakter fav jangan ditanya. Pasti Lana. Lana yang cuek, penuh ambisi, rajin, ready kerja 24/7, dan disiplin sama deadlinenya. Lana sangat sayang pada sahabat-sahabatnya. Apalagi Nadine yang akan menikah. Sampai bela-belain nurunin gengsi dan (pura-pura) pacaran sama Sam. Bahkan sampai nyariin souvenir pernikahan buat Nadine. 

Amanatnya juga keliatan jelas, ga rumit buat ditebak. Karakter Lana yang berisi, yang sering disalahartikan sebagai gendut yang merupakan problem perempuan masa kini. Penulis seakan memberitahu "Love your Body. You are beautiful in your own way". Buku ini juga ngajarin persahabatan dan juga cinta. Selain itu, problem yang diangkat adalah pertanyaan "Kapan nikah?" atau "Kapan punya cowok?". Penulis menjawab "Jodoh datang dari mana saja, kapan saja, dan dalam situasi apapun. Nikah kalau sudah ada pasangan yang tepat.". Jadi yang kepengen nikah/pacaran, jangan galau :p, pasti dapet yang tepat kok.

Adegan favorit itu ketika Lana marah-marah pada Sam karena rajin mengiriminya sebuket bunga setiap ahri ke kantornya. Lana menuduh Sam kurang kerjaan bahkan pengangguran. Sam mengakui memang pekerjaannya tidak banyak sehingga dirinya lebih banyak dirumah. Ketika Sam mengatakan pekerjaannya, disitulah aku kaget dan sedikit ketawa hahaha. Juga ketika Sam menjemput Lana dirumahnya. Lana sempat berbohong bahwa yang kemarin mengantarnya adalah Audi, padahal Sam. Ibu Lana mengira bahwa Sam adalah pacar Audi. Sampai akhirnya Lana bilang bahwa itu pacarnya dan ibunya histeris.

Btw, buku ini merupakan hasil cetak dari cerita Wattpad. Penulis memakai akun @Kaleela. Silakan dicek :D

I'll give this book4.2/5 because i like it sooo much. Cocok dibaca buat kalian, remaja perempuan maupun wanita dewasa. Sekadar bacaan ringan saat liburan atau bosan dijalan karena macet saat mudik :p 


Goodbye,
lovelots
xoxo

Friday, July 1, 2016

June wrap-up and HAPPY HAUL-IDAY!


















Here we are! Sudah di akhir bulan juni. Ini dia haul dan wrap-up bulan ini. Bulan ini agak males baca jadi progress baca lambat banget. Aku lagi baca banyak komik.Kepikiran sih buat bikin resensinya seminggu sekali atau seminggu dua kali. Anyway, disini dicantumin juga komik yang diwrap up bulan ini, karena komik kan buku juga :)

Btw, beberapa dari buku ini udah dibikinin resensinya, check 'em out ya

June Wrap-Up :

1. Twilight - Stephenie Meyer
2. Life and Death - Stephenie Meyer
3. Third Party - Luna Torashyngu
4. Cinder - Marissa Meyer
5. So, I Married The Anti-Fan - Kim Eun Jeong
6. The comics i bought (list on the haul section) all wrapped up! 




June book haul :

1. So, I Married The Anti-Fan - Kim Eun Jeong
2. Third Paty - Luna Torashyngu
3. My Gentle Wolves - Shiiba, Nana
4. Love Share - Shiiba, Nana
5. 1/2 Love - Kayoru
6. Captured by Love - Ichikawa, Show
7. Distance To A Kiss - Yoshinaga, Yuu
8. Stupid Love - Nanao, Mio
9. Fixing A Broken Heart - Yasuko
10. The Black Devil and The White Prince #3 - Makino



Yup, itu dia beberapa buku yang udah diwrap up dan haul bulan ini. Hopefully bulan Juli passion baca aku meningkat dan haul juga meningkat :p


Goodbye,
lovelots
xoxo

Thursday, June 30, 2016

Review : The School For Good And Evil #2 : Dunia Tanpa Pangeran - Soman Chainani




Judul : The School For Good And Evil #2 : Dunia Tanpa Pangeran
Author : Soman Chainani
Genre : Romance, Fantasy
Penerbit : Bhuana Sastra
Bahasa : Indonesia
Tebal : 511 hlm
Cover : Softcover
Terbit : Mei 2015

Catatan : Series, #2
ISBN : 978-602-249-949-7
Harga : Rp 85.000,-


Sinopsis : 

Sophie dan Agatha telah berhasil pulang ke Gavaldon, menjalani "bahagia selamanya" versi mereka. Namun, hidup tidak seperti dongeng yang mereka harapkan.

Agatha diam-diam berharap seandainya ia memilih akhir bahagia yang lain bersama pangerannya. Permohonan rahasia itu membuka kembali pintu menuju Sekolah Kebaikan dan Kejahatan. Tak disangka, dunia yag dulu pernah ia ketahui bersama Sophie ternyata telah berubah. 

Penyihir dan putri, tukang tenung dan pangeran, bukan lagi musuh. Ikatan baru telah terbentuk, menghancurkan hubungan lama. Namun, di balik hubugan rumit antara Kebaikan dan Kejahatan ini, perang sedang dipersiapkan. Musuh yang sangat berbahaya tersembunyi di balik topeng wajah yang mereka kenal. Saat Agatha dan Sophie berjuang untuk memulihkan kedamaian, sebuah ancaman itu datang dari dalam diri mereka sendiri....

Resensi :
Kembali melanjutkan petualan Sophie dan Agaha ke Sekolah Kebaikan dan Kejahatan. Sophie dan Agatha telah kembali ke Gavaldon dengan selamat. Selama dua ratus tahun semenjak penculikan oleh Sang Guru, akhirnya ada anak yang kembali. Sophie bertekad untuk membuktikan kepada Agatha dan dirinya bahwa dirinya adalah gadis yang Baik, bukan penyihir berkutil yang ada di sekolah tersebut. Sophie mengadakan pertunjukan drama tentang kisahnya di SKK dan bagaimana ia kembali. Agatha tidak menyukai ide itu. Baginya, hanya akan menorehkan kenangan buruk dalam pikirannya. 

Ayah Sophie akan menikah dengan janda gendut bernama Honora, wanita yang sangat tidak disukai Sophie. Sophie mencoba merelakan pernikahan ayahnya. Ia meyakinkan dirinya bahwa ia Baik dan ia akan bersikap baik pada Honora dan anak-anaknya. Agatha marah padanya karena Sophie sangat memaksakan rasa relanya untuk Honora. Agatha tau bahwa Sophie sangat tidak menyukai Honora. Di tengah pernikahan Stefan dan Honora, emosi Agatha memuncak, ia tidak sadar jarinya berpendar terang. Sophie melihatnya sekilas, namun ia mengabaikannya. Sophie tidak tahu, bahwa diam-diam sahabatnya meminta akhir bahagia bersama pangerannya.

Tiba-tiba saja sekumpulan anak panah menyerbu tenda pernikahan. Orang-orang berlarian dengan panik. Serangkaian serangan yang berasal dari luar hutan terus berdatangan. Datangnya serangan itu disertai pesan untuk menyerahkan Sophie. Agatha dan Sophie kabur dari Gavaldon. Mereka mengikuti jejak kupu-kupu biru. Setelah menyusuri hutan dan kebun bunga, mereka sampai di SKK. SKK berubah. Tidak ada Sekolah untuk Kebaikan atau Kejahatan. Sekarang berubah menjadi Sekolah Perempuan dan Sekolah Laki-laki. Para Pangeran didepak dari Sekolah Kebaikan. Mereka sangat marah dan mengancam akan menuntut balas dan membunuh Sophie dan Agatha. Sekolah pun dipimpin oleh Evelyn Sader, saudara Profesor Sader.

Agatha berusaha untuk membatalkan permohonan rahasianya itu. Dia berusaha untuk menemui Tedros untuk menutup permohonannya dan kembali ke Gavaldon. Agatha hanpir mati diserang para mantan pangeran tersebut. Demi Sophie dan demi pulang ke Gavaldon, ia tetap berusaha. Tiga penyihir sahabatnya, Hester, Anadil, dan Dot membantunya. Di tengah perjuangannya, ia tak sengaja melihat Sophie menunjukkan tanda-tanda penyihirnya. Agatha mulai meragukan Sophie. Di menara Laki-laki, para pangeran itu merencanakan untuk menggulingkan perempuan dan membatalkan kehendak para perempuan untuk menjadikan mereka budak.

Itu dia summary dari buku ini. Buku ini dominan oleh ceriata Agatha berusaha menyelamatkan mereka berdua dan kembali pulang ke Gavaldon. Secara plot, buku ini benar-benar penuh kejutan. Minim plot hole. Satu bab ke bab lainnya saling berkaitan. Buku ini penuh dengan suasana petualangan. Kita tidak bisa menebak apa yang akan terjadi di halaman selanjutnya. Susah berhenti baca. Alurnya juga halus, tidak dipaksakan. Karena buku ini masih ada sekuelnya, jelas di akhir, ceritanya menggantung. 


"Baik dengan Baik, Jahat dengan Jahat....

Permohonan keduanya terwujud" 

Tokoh favorit pastinya Agatha. Agatha itu benar-benar setia kawan. Walaupun agak kecewa dengan sikapnya memohon mendapatkan pangeran yang berujung Sophie hampir terbunuh. Walaupun begitu, Agatha masih berusaha untuk memperbaiki kesalahannya. Agatha bertanggung jawab atas permohonan rahasianya.

Adegan favorit mungkin saat Tedros, Agatha, dan Sophie --sedang bersembunyi-- tengah berseteru di menara Sang Guru. Mereka memperebutkan Storian. Ketika mereka melunak, ketika mereka akan memenuhi takdir cinta senjati mereka, seberkas sinar merah muda menyerang dan memecah mereka. Agatha berpikir Tedros menyerangnya, padahal Agatha datang dengan damai. Tedros pikir Agatha menyerangnya, karena tidak ingin menyerahkan Storian.

So, buku ini benar-benar penuh kejutan. Banyak misteri-misteri tertulis di setiap halaman buku ini dan sayangnya belum dijawab sampai akhir buku. Mungkin beberapa kejaidan misterius sudah dijelaskan di penghujung buku, namun beberapa masih disiapkan mungkin untuk sekuel terakhirnya. Aku ga kecewa sama buku ini. Melampaui ekspektasi.Ga sabar baca terjemahan buku ketiganya! The School For Good and Evil #3 : The Last Ever After. Udah terbit dari 2015, cuma belum ditranslate. Kabarnya, penulis juga merilis The Ever Never Handbook. Buku panduan untuk bersekolah di SKK.

I'll give this book 4.5/5. I really like this book. Buat kalian yang suka dengan cerita Pangeran-Putri klasik namun kalian tetaplah remaja yang suka cerita petualangan, kalian harus baca!! :)

Goodbye,
lovelots
xoxo

Wednesday, June 29, 2016

Review : Writer vs Editor - Ria N. Badaria



Judul : Writer vs Editor
Penulis : Ria N. Badaria
Genre : Romance, Metropop
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Bahasa : Indonesia
Tebal : 312 hlm
Cover : softcover
Terbit : Cetakan kedua, November 2015
ISBN : 978-602-032-297-1
Harga : Rp. 60.000,-

Sinopsis : 

Hidup terkadang tidak sesuai dengan apa yang direncanakan... Kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupan Nuna R. Mirja, bekerja sebagai pegawai swalayan padahal bercita-cita menjadi penulis. Nuna menyebutnya sebagai “pelencengan rencana hidup”. Berkali-kali menerima penolakan dari berbagai penerbit atas naskahnya sudah cukup menjadi alasan Nuna untuk melupakan cita-citanya. Hingga ia menerima surat dari salah satu penerbit yang menyatakan naskahnya layak untuk diterbitkan. Sepucuk surat yang membuat Nuna berpikir hidupnya akan mulai berjalan sesuai rencana. Sayangnya dia salah. Ini justru awal dari berbagai pelencengan rencana hidup lainnya. Mulai dari mendapat editor yang sangat menyebalkan untuk naskahnya. Bertemu kembali dengan cinta pertamanya, sosok sempurna yang selalu membuatnya patah hati, setiap kali ia menyadari perasaannya takkan pernah tersampaikan. Hingga kehilangan orang yang begitu penting dalam hidupnya, yang mengharuskannya berusaha lebih keras di antara dilema cinta yang datang tak terduga.

Resensi :
Holaaa, back with review! Kali ini mau meresensi sebuah buku yang aku dapatkan karena adanya promo beli 4 bayar 3 di tobuk Grame*dia. Btw, langsung ke resensinya nih.

Buku ini menceritakan seorang penulis yang berusaha agar bukunya diterbitkan. Namun, nasib penerbitan bukunya menggantung. Jadilah ia bekerja sebagai pegawai toko swlayan waralaba. Nampaknya ia harus menunda dahulu cita-citanya menjadi penulis seperti J.K. Rowling. Suatu hari, sepucuk surat mengubah segalanya.

Rengga, laki-laki yang berambisi menjadi seorang jurnalis. Bukannya sembarangan lulusan, nilainya pun tidak jelek dan alumni salah satu kampus terkenal. Sepandai-pandainya mengatur rencana, pasti Tuhan mempunyai jalan-Nya sendiri. Berpuluh-puluh CV ia kirimkan ke berbagai perusahaan jurnalistik namun tak ada satupun yang merespon. Hingga akhirnya, ia melamar sebagai editor redaksi fiksi di sebuah penerbit buku bernama GlobalBooks.

Rengga dan Nuna dipertemukan dalam sebuah naskah yang hendak naik centak. Rengga kesal Nuna sulit dihubungi, juga Nuna yang kesal akan sikap Rengga yang terkesan semena-mena padanya. Ponsel adalah kunci komunikasi Rengga dan Nuna, namun Nuna menolak memilikinya. Teman-temannya pun menganjurkan (sedikit memaksa) Nuna untuk memeli ponsel. Walaupun ponsel di tangan, proses komunikasi mereka tetap tidak berjalan mulus. Rengga bagaikan jatuh tertimpa tangga. Uangnya habis oleh Marsya, pacarnya yang sangat matre dan juga Nuna yang menurutnya tidak bisa profesional. 

Di kantor, Rengga memiliki atasan baru bernama Arfat. Tanoa disangka, Arfat meminta Rengga untuk mempertemukannya dengan Nuna. Rengga yang keheranan pun tetap menghubungi Nuna untuk memintanya datanf ke kantor GlobalBooks. Rengga yang awalnya tidak menyukai Nuna, mulai sedikit melunak pada Nuna. Akan tetapi, Rengga tetap menolah bahwa ia jatuh cinta pada Nuna.

Anyway, buku ini masih tipe buku dengan plot benci jadi cinta. Walaupun begitu, buku ini masih bisa dinikmati. Aku tidak terlalu berharap banyak, so aku ga kecewa kecewa banget. Kelebihan dari buku ini ialah ceritanya ga gantung banget, plotnya halus, mengalir dan natural, juga karakternya jelas dan sang penulis tahu karakter ini akan dibawa kemana dan seperti apa. Konflik yang dipakai juga seperti konflik sehari-hari, cek cok kecil dengan atasan kita. Walaupun begitu, kta tahu bahwa mereka akan baik-baik saja pada akhirnya. Kekuranagnnya mungkin lebih ke tipe cerita yang mainstream, benci jadi cinta dan diperebutkan dua orang idaman. Juga, aku melihat ada beberapa kata yang salah ketik. But, aku dan teman-temanku masih menikmati buku  ini sebagai bacaan ringan yang dibaca saat santai atau membaca buku ini sambil chit-chat dengan teman-teman.

Tokok favorit dari buku ini adalah Radit, sahabat Rangga. Walaupun terkesan provokator, sebenarnya ia orang yang friendly dan humoris. Lucu sekali melihat tingkah Radit yang selalu menggoda Rengga. Sisi lainnya juga ia sangat sayang pada istrinya, bahkan rela pulang cepat hanya karena istrinya yang memang sedang haml itu mulas. Ternyata, istrinya mulas karena salah makan :(

Adegan favorit mungkin ketika Radit berkata pada Rengga bahwa Arfat adalah saingan yang berat untuk mendapatkan Nuna. Alih-alih memberitahu strategi mendapatkan Nuna, Radit malah membeberkan kelebihan Arfat depan Rengga yang mungkin membuat Rengga berpikir "Lo temen gue bukan sih?". Kita bisa melihat bahwa persahabatan Radit dan Rengga memang sudah terjalin sangat kuat.

I'll give this book 3.7/10. Buku yang cukup bisa dinikmati tanpa  eskpektas terlalu tinggi. Mungkin bisa jadi sedikit informasi buat kalian yang mau cetak tulisan-tulisan kalian.

Goodbye,
lovelots
xoxo

Tuesday, June 28, 2016

Review : The Devil In Black Jeans - aliaZalea



Judul : The Devil In Black Jeans
Author : aliaZalea
Genre : Metropop
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Bahasa : Indonesia
Tebal : 325 hlm
Cover : Softcover
Terbit : Cetakan kelima, Maret 2014
ISBN : 978-979-22-9188-9
Harga : Rp 65.000,-


Sinopsis :

Dara betul-betul mencintai pekerjaannya sebagai personal assistant para artis, sampai dia bekerja untuk Blu, penyanyi opera Indonesia berumur lima belas tahun. Masalahnya bukan pada Blu, tapi kakaknya, yaitu Johan Brawijaya, drummer paling ganteng se-Indonesia yang superprotektif kepada adiknya dan membuat Dara ingin mencekiknya setiap kali bertemu.
Sebagai drummer kawakan Indonesia dengan wajah di atas rata-rata dan masih single, Jo mencintai kebebasannya untuk melakukan apa saja yang dia mau. Kebebasan ini punah dengan kedatangan adiknya di rumahnya. Seakan itu belum cukup parah, kini seorang PA artis yang sok tahu, super menyebalkan, berbentuk Dara, muncul dan mulai mengatur kehidupannya.
Satu-satunya hal yang membuat mereka berdua bisa saling bertoleransi adalah karena Blu. Atau itulah yang mereka pikir hingga ciuman itu terjadi. Satu ciuman yang membuat keduanya berpikir dua kali tentang perasaan mereka terhadap satu sama lain.

Resensi :
Buku yang berjudul catchy ini bermula ketika pembacaan surat wasiat dari Samuel Brawijaya, drummer Indonesia yang playboy dan juga ayah Jo dari istrinya yang pertama. Adapula Tante Rina, istri kedua ayahnya yang bertahan hanya dua tahun dan tanpa anak. Hadir pula, Tante Poppy dan Blu. Jo tidak dekat pada mereka semua, ia pun memanggil Poppy dengan namanya,k arena jarak usia mereka yang terpaut 10 tahun. Jo pun kembali karena pembacaan wasiat ayahnya yang meninggal karena kecelakaan. Sebelumnya, ia melarikan diri ke Singapura kemudian ke Berlin dengan alasan pendidikan. Mungkin itu alasan utamanya, namun alasan lainnya adalah karena Jo tidak mau terlibat dalam kehidupan para wanita ayahnya. Ketika surat wasiat dibacakan, Jo terkejut bukan main. Ia akan tinggal bersama Blu selama Tante Poppy kursus kuliner di Perancis. Sebagaimana kakak laki-laki yang bertanggung jawab, ia pun menetap di Jakarta dan mengurus Blu.

Jo yang menetap di Jakarta pun ditawari posisi sebagai drummer di band milik Revelino Darby. Jo tetaplah Jo. Dirinya tetaplah pecinta kebebasan dan... wanita. Kehadiran Blu tentu saja tidak bisa membawa sembarangan perempuan kerumahnya. Mengurus perempuan yang masih dalam masa pubertas dan juga berprofesi sebagai penyanyi opera terkenal pun cukup membuat dirinya overwhelm. Ditambah lagi profesinya sebagai drummer terkenal yang punya jadwal tour yang menyita waktunya. Ia pun berpikir untuk mencarikan Blu asisten dengan bantuan Revel. Jo punya sederet daftar kriteria untuk asisten Blu nanti. Ia sangatlah protektif terhadap adiknya. Yah, walaupun Jo terkesan dindin dan cuek pada Blu, sesungguhnya ia sangat sayang pada adiknya itu.

Sisi lain, Dara, professional personal assistant melamar untuk menajdi asisten Blu. Bukanya tanpa pengalaman, Dara pernah menjadi asisten Tante Emil, penyanyi senior. Dara sempat terpikirkan soal Panji, tunangannya. Panji sebenarnya tidak menyukai pekerjaan Dara sebagai PA. Menurut Panji, pekerjaan Dara sangat menghabiskan waktu. Panji tidak punya banyak waktu bersama-sama Dara. Walaupun begitu, Dara masih tetap mengambil pekerjaan itu. Pertama kali bertemu Jo, keduanya langsung bermusuhan. Jo heran mengapa wanita cantik seperti Dara mau menajdi seorang PA dan... kebal terhadap pesonanya. Dara sukses membuat Jo kesal dengan segala tingkahnya. Bagaimana tidak, di pertama kali mereka bertemu saja Dara sudah menuduh dia menggunakan obat-obatan.

Kalau saja adiknya tidak mengatakan bahwa ia sangat menyukai Dara dan ia juga sangat membutuhkan asisten, Jo hampir saja tidak jadi memperkerjakan Dara. Blu sangat dekat pada Dara. Dara sudah seperti kakak perempuan yang sangat pengertian pada Blu. Cek cok antara Dara dan Jo masih saja terus berlanjut. Mulai dari masalah jadwal Blu sampai isi kulkas. Tak lama kemudian, Panji mengetahui pekerjaan Dara dan memajukan pernikahan mereka menjadi bulan depan. Dara dan Jo tidak tahu, bahwa ada perasaan yang tumbuh diantara mereka berdua. 
Aku mendapatkan buku ini sekitar bulan Mei 2016 kemarin. Awalya, aku pernah dengar dari salah satu teman bahwa buku ini recommended banget dan ketika jalan di tobuk pun, buku ini menarik dan catching banget dari segi judul dan 'bling-bling'.
Tipikal cerita benci jadi cinta. Tapi, entah kenapa ada perasaan sendiri membaca buku ini. Buku yang tidak bisa membuatmu berhenti membaca halaman selanjutnya dan bertanya-tanya hal apa yang akan terjadi. By the way, buku ini ada sedikit cuplikan tulisan yang memang membutuhkan bimbingan orang tua. Anyway, i like Dara tho. Dara, perempuan mandiri dan punya pendirian. Hidup Dara punya tujuan, jelas dan tahu cara mencapai tujuannya. Bukan tipe perempuan yang mudah freaking out ketika menghadapi sesuatu diluar kendalinya. Dalam kata lain, Dara pandai mengatur emosinya.
Apabila dilihat dari segi plot, plot teratur, tidak terlalu rumit, dan under-control. Bahasa yang digunakan juga light dan tidak terlalu asing. Adanya pihak ketiga, seperti meramaikan kisah antara Jo dan Dara. Walaupun Jo berusaha membuat Dara cemburu, nyatanya malah Dara berbalik membuat Jo kalang kabut. Buku ini juga menjelaskan suka duka menjadi selebriti dan juga dunia entertainment in a good way. Seperti menghadapi para penggemar dan persiapan manggung.
Kak aliaZalea juga merilis beberapa buku lain yang tampaknya memiliki seutas benang yang sama. Benang pertama yang ditemukan berupa tag buku Celebrity Wedding yang berkisah tentang Revel-Ina. Review it soon?
 Anyway, i like this book.  It gives me a whole new experience. I will recommend it, definitely. Gonna give it 4.4/5 for my drummer! 
Goodbye, lovelots! xoxo

Friday, June 24, 2016

Review : So, I Married The Anti-Fan - Kim Eun Jeong



Judul : So, I Married The Anti-Fan
Author : Kim Eun Jeong
Genre : Romance, Comedy
Penerbit : Penerbit Haru 
Bahasa : Indonesia
Tebal : 525 hlm
Cover : Softcover
Terbit : Cetakan ketiga, Maret 2016
ISBN 13 : 978-602-7742-61-1
Harga : Rp. 81.000,-

Sinopis :

Aku tinggal dengan idola paling terkenal se-Korea. Tapi… Aku adalah antifan-nya.

H, salah satu bintang pemicu hallyu wave akan tinggal dengan antifan-nya dalam sebuah variety show.

 Mr. H: Tentu saja aku bisa menangani antifan-ku. Aku ini pria yang penuh dengan kejutan
 Ms. L: Sebagai antifan-nya, aku akan membuka semua rahasia busuknya. Lihat saja nanti

Begitu berita itu keluar, para fans Mr. H segera membentuk pertahanan untuk melindungi idolanya. 

Dan jika Ms. L melukai Mr. H barang sedikitpun maka mereka tidak segan-segan untuk bertindak.

Resensi :
Halooo. Ini resensi lainnya setelah membaca buku ini selama 4 hari. Aku memutuskan membaca buku ini karena mengikuti sebuah BookMates reading challenge. Awal aku membaca ya karena penasaran saja dan sering sekali buku ini tertangkap mata saat sedang berbelanja di toko buku. Covernya yang eye-catching (bright yellow) dan juga gambar seorang gadis yang terlihat kesal karena hoodie-nya ditarik oleh seorang laki-laki. Singkatnya, buku ini terlihat outstanding di rak buku.

Cerita ini dimulai dari Geun Yong, seorang wartawan yang ditugaskan untuk meliput pembukaan sebuah klub milik seorang rapper bernama JJ. Geun Yong pun ditugaskan karena para rekan-rekannya yang berkata "Geun Yong sajalah" saat ditanya siapa yang akan meliput club opening. Geun Yong dan rekannya, Su Hwan minum alkohol sampai Geun Yong mulai merasa kepalanya pusing dan sepertinya ia butuh pergi ke kamar mandi. Saat di kamar mandi, ia terkejut melihat Hu Joon bersikap kasar pada seorang gadis bergaun merah. Hu Joon meninggalkan gadis tersebut menangis di dekat toilet. Geun Yong akhirnya kembali ke mejanya dan memikirkan kejadian di toilet tadi.

Beberapa saat kemudian, Geun Yong merasa alkohol telah membuat dirinya mual. Saat akan mengeluarkan isi perutnya, ia menabrak seseorang dan karena tidak tertahankan, akhirnya ia muntah di baju orang tersebut. Tanpa disangka, orang tersebut adalah Hu Joon, sosok yang ia lihat tadi.Hu Joon membentak Geun Yong dan ia berlalu begitu saja. Malu dan kacau, itulah perasaan Geun Yong. Su Hwan pun mengejar Geun Yong. Geun Yong kembali mual dan muntah di belakang sebuah mobil. Dewi Fortuna sepertinya tidak memihak padanya. Mobil tersebut milik Hu Joon. 

Beberapa hari kemudian, Geun Yong dipecat dari kantornya. Atasannya menganggap Geun Yong tidak becus dalam bekerja. Geun Yong sangat kesal. Ia menuduh Hu Joon telah menyuruh atasannya untuk memecat dirinya. Hu Joon takut citranya memburuk lantaran kejadian malam itu di pembukaan klub JJ. Geun Yong pun menyusun rencana untuk menjatuhkan Hu Joon. Tak disangka, saat sedang berdemo didepan kantor Hu Joon, ia diserang fans Hu Joon. Geun Yong semakin kesal dan semakin berniat untuk menjatuhkan Hu Joon.

Ia pun diminta wawancara oleh seorang reporter mengenai masalah dirinya dengan Hu Joon. Harapan Geun Yong adalah wawancara tersebut dapat membukakan mata masyarakat bahwa Hu Joon tak lebih dari seorang penipu, laki-laki kasar dan penyebab ia dipecat dari kantornya. Lagi-lagi, harapan Geun Yong pupus. Wawancara itu berbalik menyerangnya. Sejak hari itu, ia menyandang nama Anti-Fan.

Tanpa disangka-sangka ia ditawari untuk membintangi sebuah variety show. Variety show yang berjudul So, I Married The Anti-fan tersebut membuat Geun Yong harus tinggal bersama Hu Joon dan manajernya, Ji Hyang. Geun Yong akan menggantikan Ji Hyang sementara sebagai manajer Hu Joon dan seluruh aktivitasnya akan disorot. Geun Yong rasanya kesal sekali, namun karena tawaran bayaran sebesar 10 juta won dan didesak berbagai hutang dan kebutuhan, akhirnya ia menandatangani kontrak syuting variety show tersebut.

Diam-diam, dia pindah ke apartemen Hu Joon yang kebetulan juga dijadikan tempat syuting SIMTA karena ia sudah tidak mampu membayar uang sewa. Acara tersebut menjadi seperti ajang balas dendam bagi Hu Joon dan Geun Yong. Kejadian-kejadian aneh dan iseng mulai mewarnai kehidupan mereka berdua. Mulai dari Geun Yong yang menambahkan sesuatu pada minuman Hu Joon saat syuting iklan, Hu Joon yang dengan sengaja melepaskan layang-layangnya supaya dikejar oleh Geun Yong, dan lain-lainnya. Tinggal bersama-sama Hu Joon, membuat Geun Yong melihat sisi lain Hu Joon. Hu Joon yang terjebak masa lalu dengan In Hyong dan juga konfliknya dengan JJ. Geun Yong lama kelamaan memiliki perasaan lebih pada Hu Joon, namun ia belum menyadarinya

"Menurutku, kau dan Hu Joon sepertinya sudah tidak terlalu saling membenci seperti saat pertama kali bertemu dulu. Sikap Hu Joon padamu, sikapmu pada Hu Joon, sepertinya kalian terlihat mulai saling medukung...." -Page 264


So, the roller-coaster of love is started. Buku ini tipe buku yang sedikit kanak-kanak dalam artian kinda cute in some aspect tetapi masih memiliki sentuhan dewasa didalamnya. Geun Yong yang ambisius dan cenderung aktif bertemu dengan Hu Joon yang sangat cuek namun diam-diam menikmati aksi balas-membalas tersebut. Ribut-ribut kecil dan beragam cek cok terjadi di rumah tersebut. Kita seperti diingatkan dengan sebuah kutipan yang berbunyi "Hati-hati benci jadi cinta. Jodoh tidak ada yang tahu."

My favourite part would be..
Saat Hu Joon dan Geun Yong mengantar seorang fan kecil untuk kembali ke rumahnya di Daegu. Juga menyetir ke Cheongju untuk membantu Geun Yong menemui orang tuanya. Menurutku, bisa dilihat bahawa sebenarnya Hu Joon peduli dan perhatian pada Geun Yong. Karakter yang kusukai mungkin Geun Yong. Geun Yong sangatlah blak-blakan dan transparan. Ia tetap berpikiran positif dalam menjatuhkan Hu Joon, namun siapa sangka bahwa variety show tersebut menguban dirinya dan padangannya terhadap Hu Joon. Kabarnya, buku ini akan diadaptasikan ke film berjudul serupa dengan cast Park Chanyeol sebagai Hu Joon dan Yuan Shanshan sebagai Geun Yong. Apakah filmnya akan sesuai ekspektasi kita, para pembaca?

Kalau kamu adalah seorang pembaca setia buku-buku romance dan komedi, buku ini mesti kamu baca karena perpaduan antara romance dan komedi disini cukup apik. Romansa yang terbalut dalam komedi yang membuat kita tertawa kecil saat membacanya.

3.7/5 deh buat kalian, cheers! *drink soju*

Goodbye,
and lovelots
XOXO

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik