/>

Tuesday, June 28, 2016

Review : The Devil In Black Jeans - aliaZalea



Judul : The Devil In Black Jeans
Author : aliaZalea
Genre : Metropop
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Bahasa : Indonesia
Tebal : 325 hlm
Cover : Softcover
Terbit : Cetakan kelima, Maret 2014
ISBN : 978-979-22-9188-9
Harga : Rp 65.000,-


Sinopsis :

Dara betul-betul mencintai pekerjaannya sebagai personal assistant para artis, sampai dia bekerja untuk Blu, penyanyi opera Indonesia berumur lima belas tahun. Masalahnya bukan pada Blu, tapi kakaknya, yaitu Johan Brawijaya, drummer paling ganteng se-Indonesia yang superprotektif kepada adiknya dan membuat Dara ingin mencekiknya setiap kali bertemu.
Sebagai drummer kawakan Indonesia dengan wajah di atas rata-rata dan masih single, Jo mencintai kebebasannya untuk melakukan apa saja yang dia mau. Kebebasan ini punah dengan kedatangan adiknya di rumahnya. Seakan itu belum cukup parah, kini seorang PA artis yang sok tahu, super menyebalkan, berbentuk Dara, muncul dan mulai mengatur kehidupannya.
Satu-satunya hal yang membuat mereka berdua bisa saling bertoleransi adalah karena Blu. Atau itulah yang mereka pikir hingga ciuman itu terjadi. Satu ciuman yang membuat keduanya berpikir dua kali tentang perasaan mereka terhadap satu sama lain.

Resensi :
Buku yang berjudul catchy ini bermula ketika pembacaan surat wasiat dari Samuel Brawijaya, drummer Indonesia yang playboy dan juga ayah Jo dari istrinya yang pertama. Adapula Tante Rina, istri kedua ayahnya yang bertahan hanya dua tahun dan tanpa anak. Hadir pula, Tante Poppy dan Blu. Jo tidak dekat pada mereka semua, ia pun memanggil Poppy dengan namanya,k arena jarak usia mereka yang terpaut 10 tahun. Jo pun kembali karena pembacaan wasiat ayahnya yang meninggal karena kecelakaan. Sebelumnya, ia melarikan diri ke Singapura kemudian ke Berlin dengan alasan pendidikan. Mungkin itu alasan utamanya, namun alasan lainnya adalah karena Jo tidak mau terlibat dalam kehidupan para wanita ayahnya. Ketika surat wasiat dibacakan, Jo terkejut bukan main. Ia akan tinggal bersama Blu selama Tante Poppy kursus kuliner di Perancis. Sebagaimana kakak laki-laki yang bertanggung jawab, ia pun menetap di Jakarta dan mengurus Blu.

Jo yang menetap di Jakarta pun ditawari posisi sebagai drummer di band milik Revelino Darby. Jo tetaplah Jo. Dirinya tetaplah pecinta kebebasan dan... wanita. Kehadiran Blu tentu saja tidak bisa membawa sembarangan perempuan kerumahnya. Mengurus perempuan yang masih dalam masa pubertas dan juga berprofesi sebagai penyanyi opera terkenal pun cukup membuat dirinya overwhelm. Ditambah lagi profesinya sebagai drummer terkenal yang punya jadwal tour yang menyita waktunya. Ia pun berpikir untuk mencarikan Blu asisten dengan bantuan Revel. Jo punya sederet daftar kriteria untuk asisten Blu nanti. Ia sangatlah protektif terhadap adiknya. Yah, walaupun Jo terkesan dindin dan cuek pada Blu, sesungguhnya ia sangat sayang pada adiknya itu.

Sisi lain, Dara, professional personal assistant melamar untuk menajdi asisten Blu. Bukanya tanpa pengalaman, Dara pernah menjadi asisten Tante Emil, penyanyi senior. Dara sempat terpikirkan soal Panji, tunangannya. Panji sebenarnya tidak menyukai pekerjaan Dara sebagai PA. Menurut Panji, pekerjaan Dara sangat menghabiskan waktu. Panji tidak punya banyak waktu bersama-sama Dara. Walaupun begitu, Dara masih tetap mengambil pekerjaan itu. Pertama kali bertemu Jo, keduanya langsung bermusuhan. Jo heran mengapa wanita cantik seperti Dara mau menajdi seorang PA dan... kebal terhadap pesonanya. Dara sukses membuat Jo kesal dengan segala tingkahnya. Bagaimana tidak, di pertama kali mereka bertemu saja Dara sudah menuduh dia menggunakan obat-obatan.

Kalau saja adiknya tidak mengatakan bahwa ia sangat menyukai Dara dan ia juga sangat membutuhkan asisten, Jo hampir saja tidak jadi memperkerjakan Dara. Blu sangat dekat pada Dara. Dara sudah seperti kakak perempuan yang sangat pengertian pada Blu. Cek cok antara Dara dan Jo masih saja terus berlanjut. Mulai dari masalah jadwal Blu sampai isi kulkas. Tak lama kemudian, Panji mengetahui pekerjaan Dara dan memajukan pernikahan mereka menjadi bulan depan. Dara dan Jo tidak tahu, bahwa ada perasaan yang tumbuh diantara mereka berdua. 
Aku mendapatkan buku ini sekitar bulan Mei 2016 kemarin. Awalya, aku pernah dengar dari salah satu teman bahwa buku ini recommended banget dan ketika jalan di tobuk pun, buku ini menarik dan catching banget dari segi judul dan 'bling-bling'.
Tipikal cerita benci jadi cinta. Tapi, entah kenapa ada perasaan sendiri membaca buku ini. Buku yang tidak bisa membuatmu berhenti membaca halaman selanjutnya dan bertanya-tanya hal apa yang akan terjadi. By the way, buku ini ada sedikit cuplikan tulisan yang memang membutuhkan bimbingan orang tua. Anyway, i like Dara tho. Dara, perempuan mandiri dan punya pendirian. Hidup Dara punya tujuan, jelas dan tahu cara mencapai tujuannya. Bukan tipe perempuan yang mudah freaking out ketika menghadapi sesuatu diluar kendalinya. Dalam kata lain, Dara pandai mengatur emosinya.
Apabila dilihat dari segi plot, plot teratur, tidak terlalu rumit, dan under-control. Bahasa yang digunakan juga light dan tidak terlalu asing. Adanya pihak ketiga, seperti meramaikan kisah antara Jo dan Dara. Walaupun Jo berusaha membuat Dara cemburu, nyatanya malah Dara berbalik membuat Jo kalang kabut. Buku ini juga menjelaskan suka duka menjadi selebriti dan juga dunia entertainment in a good way. Seperti menghadapi para penggemar dan persiapan manggung.
Kak aliaZalea juga merilis beberapa buku lain yang tampaknya memiliki seutas benang yang sama. Benang pertama yang ditemukan berupa tag buku Celebrity Wedding yang berkisah tentang Revel-Ina. Review it soon?
 Anyway, i like this book.  It gives me a whole new experience. I will recommend it, definitely. Gonna give it 4.4/5 for my drummer! 
Goodbye, lovelots! xoxo

No comments:

Post a Comment

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik